Ini Fakta yang Dirahasiakan Terkait Penemuan Bangkai Titanic...

Berselang 73 tahun dan 138 hari setelah tenggelam, bangkai Titanic akhirnya ditemukan pada 1 September 1985. Lokasinya berada di 600 kilometer tenggara Newfoundland pada kedalaman 12.000 kaki atau sekitar 4 kilometer di dasar laut.

"Kita menemukannya! Kita menemukannya!," seruan Dr Robert D. Ballard, pemimpin ekspedisi pencarian Titanic, memecah keheningan pagi itu.
Temuan tersebut membuka peluang untuk meneliti apa yang sesungguhnya terjadi pada Titanic pada hari nahasnya.

Kemudian, 20 tahun lalu, kisah tenggelamnya Titanic kembali diangkat oleh pembuat film James Cameron, tentu saja dibumbui fiksi dan romantisme hubungan cinta terlarang antara Jack dan Rose.
Namun, tak banyak orang yang tahu tentang fakta di balik penemuan Titanic. Ternyata, keberadaan kapal paling mewah pada zamannya itu terkuak lewat ekspedisi militer rahasia di era Perang Dingin.
Robert Ballard mengisahkan, ia melakukan pertemuan dengan pihak Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) pada 1982.

Seperti dikabarkan National Geographic, yang dikutip dari News.com.au, Jumat (24/11/2017), ahli kelautan tersebut meminta bantuan dana untuk mengembangkan teknologi robot bawah laut untuk menemukan lokasi kapal yang tenggelam.

Angkatan laut ternyata tertarik dengan teknologi itu, yang dianggap bisa menemukan lokasi dua kapal selam nuklir AS yang tenggelam, USS Thresher dan USS Scorpion.

Kedua kapal perang tersebut karam di Laut Atlantik Utara. Militer AS ingin mengetahui nasib reaktor nuklir yang menjadi bahan bakar kapal.


Tak hanya itu, AS juga ingin menyelidiki teori bahwa kapal tersebut tenggelam di tangan Uni Soviet.
Pada saat itu, komandan Angkatan Laut mengatakan, jika misi Thresher dan Scorpion sudah selesai, jika masih ada kesempatan, Ballard boleh melakukan apa yang ia inginkan dengan teknologi sonar itu.


Pada akhirnya,dengan hanya 12 hari tersisa, ia berhasil menggunakan teknologi tersebut untuk menemukan Titanic
.
"Pihak Angkatan Laut tak pernah berharap saya bisa menemukan Titanic. Jadi, saat itu terjadi, mereka tak nyaman dengan publisitasnya yang luar biasa," kata Ballard. "Namun, orang-orang, yang terlalu fokus pada legenda Titanic, tak pernah menghubungkannya dengan fakta-fakta lain."